Minggu, 07 Oktober 2012

Sarapan Pagi Dari Rasulullah Untuk Seorang Kakek Yahudi

Tak habis-habisnya sejarah hikmah yang kita temukan dari para khalifah...pengganti setelah sepeninggal Rasulullah SAW........Khalifah pertama Abu Bakar As Shidiq....beliau seorang yang selalu membenarkan setiap apa yang disampaikan oleh Rasulullah SAW.

Setelah sepeninggal Rasul, Abu Bakar selalu bertanya kepada ananda Siti Aisyah ra....putri beliau, sekaligus istri Rasulullah yang sangat tahu kebiasaan Rasul sewaktu masih hidup. 
 "Wahai anakku  apakah masih ada amalan Rasul yang masih belum aku kerjakan?" inilah pertanyaan yang selalu dilontarkan ayahnya Siti Aisyah ra. kepadanya. Dan Aisyah pun berpikir dan mengingatnya....."tampaknya semua sudah ayah lakukan" Jawab Aisyah. Abu Bakar pun berkata "Tidak wahai anakku.....aku yakin masih ada yang belum aku amalkan yang dicontohkan Rasul..". Siti Aisyah pun berpikir keras untuk mengingatnya kebiasaan-kebiasaan Rasul yang belum ayahnya ikuti dan dilakukan....


Akhirnya, setelah berpikir lama Siti Aisyah pun berkata, "Wahai ayahku sewaktu Rasul masih hidup, beliau selalu melaksanakan sholat sunat syuruk dua rakaat setelah selesai shalat subuh...dan beliau tak beranjak dari dzikirnya hingga matahari terbit." 
Abu Bakar pun menjawab kalau amalan tersebut sudah ia lakukan setiap hari. Aisyah pun melanjutkan penjelasaanya kepada sang ayah bahwa Rasul setiap selesai melaksanakan shalat syuruk hingga matahari terbit, beliau langsung beranjak ke rumahnya untuk mengambil segelas susu dan sepotong roti kering....kemudian beliau keluar rumah dan pergi membawa makanan tersebut ke salah satu tempat yakni sebuah jembatan, dimana di jembatan tersebut setiap hari selalu ada seorang kakek yang buta dan bertongkat dari bangsa Yahudi. kakek buta tersebut setiap hari selalu duduk di jembatan dan tak henti-hentinya ia selalu berkata bahwa Nabi Muhammad seorang yang dusta.
Namun baginda Rasulullah tak pernah menghiraukan perkataan kakek tersebut, melainkan setiap pagi beliau selalu menyuapi roti kepada kakek tersebut.

Abu Bakar pun kaget dan langsung menjawab, "Wahai anakku hal itulah yang belum aku lakukan".
Esok harinya beliau pun melakukan hal sama seperti apa yang suka Rasul lakukan. setelah selesai shalat syuruk, Abu Bakar langsung ke rumah dan mengambil segelas susu dan sepotong roti kering, kemudian beliau meluncur langsung ke jembatan yang Aisyah ceritakan sebelumnya. Dan ternyata memang betul Abu Bakar pun mendapati seorang kakek yang buta dan bertongkat yang tak henti-hentinya kakek tersebut melontarkan kata-kata yang menghina Rasul. Abu Bakar pun menahan rasa kesal dan tidak menghiraukan kata-kata kakek tersebut karena yang ada dalam benak Abu Bakar bahwa ia ingin sekali mengikuti setiap amalan yang Rasul kerjakan. 
Abu Bakar pun menyuapi rotinya kepada kakek tersebut....dan tiba-tiba roti tersebut langsung dimuntahkan oleh si kakek.....sambil berteriak 
"Siapa kamu? kamu pasti bukan orang sebelumnya yang suka nyuapi aku roti?"
Abu Bakar pun terkejut dan bertanya kenapa ada yang salah dari makanannya, beliau pun bertanya kepada si kakek. Dan bertambah kaget lah Abu Bakar ketika si kakek berbicara bahwa roti yang ia makan barusan berbeda dengan roti yang biasa Rasul berikan. Ternyata Rasul biasa menyuapi kakek tersebut dengan roti kering yang sudah dicelupkan terlebih dahulu pada segelas susu dan diberikannya dengan penuh kelembutan. Sedangkan Abu Bakar tidak melakukan hal sama melainkan si kakek disuapi dengan roti kering tanpa dicelupkan terlebih dahulu ke susu.
Abu Bakar pun sedih dan merasa masih kurang...tidak sama dengan apa yang dilakukan Rasul.
Si kakek bertanya "Siapa kamu? Kamu bukan orang sebelumnya yang suka nyuapin aku roti?"
"Ya kakek, aku bukan orang yang sebelumnya......Apakah kakek tahu siapa orang yang sebelumnya suka nyuapin kakek setiap pagi dengan roti?" tukas Abu Bakar 
kakek pun menjawab "Aku tidak tahu, Apakah kamu kenal dengan orangnya?"
Abu Bakar pun menjawab bahwa orang yang selalu menyuapi dirinya adalah orang yang selalu dia sebut namanya setiap hari di jembatan sambil menghinanya.

Si kakek pun terkejut dan menangis, dan ia minta diantarkan ke makam Rasulullah. Ia pun langsung mengucapkan dua kalimat syahadat di makam Rasulullah. (Subhanallah)



Tidak ada komentar:

Posting Komentar