Sabtu, 12 November 2011

Sekeping Hikmah Dari Perjalanan Cikarang - Tegal - Pekalongan - Sumedang - Bandung

Berawal dari sebongkah oleh-oleh asli The Grand Tofu City (sebutan kerennya buat kota tahu :p) yang dibawa oleh salah seorang saudaraku yang baik hati (semoga menjadi amal kebaikan ^_^). Disaat sedang menikmati cita rasa dari tahu tersebut mengingatkan perjalananku saat bertolak ke tempat resepsi pernikahan sahabatku di Tegal - Jawa Tengah yang akhirnya nyasar sampai ke Sumedang kira-kira satu lustrum yang lalu. Saya dan beberapa rekan dari pengurus yayasan Nurul Islam pergi bersama ke Jawa Tengah. Kita berangkat dari Cikarang menyusuri sepanjang jalan Pantura di malam hari dengan lenggang tanpa hambatan apapun. Saat itu saya bergumam dalam hati keheranan, sejauh mata memandang qo kanan - kiri jalanan yang kami susuri nampak tak ada kehidupan, yang dirasakan hanya sunyi, gelap tak ada pohon lampu penerang jalanan yang bisa membiaskan cahayanya hingga kita bisa menikmati suasana indahnya malam. Hingga setibanya di Pekalongan, gumam dalam hati ini tadi tak dihiraukan lagi. Sebelum ke tempat resepsi kami menginap dulu di tempat keluarga salah seorang pengurus yayasan. Paginya baru kami bertolak ke tempat acara pernikahan di Tegal.
Ketika mau pulang, kami mampir lagi ke Pekalongan dan tak kami sia-siakan kesempatan untuk mencari batik Pekalongan yang jarang sekali kami dapatkan di daerah sebelah Timur Jakarta tempat kami tinggal dengan harga yang sangat terjangkau keuangannya bagi kami untuk ukuran seorang mahasiswa kala itu.
Perjalanan pulangpun kami mulai ke jalur yang sama ke arah Pantura, dan saat itu saya terperangah, kaget campur takjub ketika melihat kanan - kiri jalanan yang kami susuri sepanjang mata memandang ternyata disana lautan lepas dan tenang, Subhanallah tak henti-hentinya saya ucapkan, baru kali pertama saya melihat sisi kiri dan kanan jalanan tanpa ada penduduk maupun pertokoan yang biasanya saya dapati di daerah Cikarang dimana sepanjang bahu jalanan dipenuhi macam-macam bangunan. Akhirnya terjawab juga rasa gumam dalam hati saya yang kemarin malam keheranan. Dan sesaat saya teringat janji Allah dengan Firmannya di dalam Al-Quran yang menerangkan tentang adanya hari terakhir dari skenario perjalanan umat manusia di dunia, dimana semua alam semesta yang ada akan ditumpah ruahkan kala itu, semua manusia lupa terhadap sanak keluargannya karena saking takut dan dahsyatnya hari kiamat. Saya pun membayangkan bagaimana lautan lepas dan tenang itu suatu saat nanti akan meluap ke daratan dan saya pun tersadar betapa kecilnya daratan ini yang hanya 1/3 dari bagian bumi, selebihnya adalah perairan. Dan mau lari dan menghindar kemana kita saat hari kiamat nanti disaat lautan mengeluarkan segala isinya ke daratan. Ketika alam pikiran ini sedang memikirkan dan membayangkan hari kiamat, Akhirnya saya dikagetkan oleh salah seorang dari pengurus yang ada di dalam mobil, ternyata kami semua salah jalur, dan baru sadar kita ada dijalur arah ke Sumedang. Dan saya pun tak banyak bertanya gimana ceritanya bisa salah jalur karena memang saya pun tidak mengerti jalur pulangnya,,,,,ya akhirnya setengah pasrah saja deh yang penting nyampe ke rumah.
Ketika di Sumedang, saya pun memasang bola mata ini supaya tidak surut karena saya pikir hari itu menjadi kesempatan saya supaya tau jalanan Cadas Pangeran yang konon kata orang-orang jalananannya lumayan menantang. Sepanjang perjalanan saya nanya sama Umi....ini jalanan qo serem banget bawahnya mirip jurang, sebelahnya tebing yang curam. Dan Umi pun ngejawab..."ini teh jalan Cadas Pangeran" katanya...."tuh liat ke belakang gimana bentuk jalanan ini" 
Saat lihat ke belakang saya benar-benar takjub tapi sedikit heran juga...karena imaginasi tentang Cadas Pangeran yang ada dipikiran saya selama ini tak sesuai dengan yang dibayangkan. Selama ini saya membayangkan daerah Cadas Pangeran itu...ada patung seorang pangeran yang terbuat dari cadas....dan itulah yang membuat orang-orang tertantang untuk melewati pangeran itu.....(hehehe....dipikir-pikir ga nyambung juga sih imaginasi saya)
Sepanjang perjalanan itu saya terus memandang ke belakang sesekali melihat lewat kaca spion dan Subhanallah tak henti-hentinya saya berpikir betapa luar biasanya Allah memberi keahlian kepada seorang manusia yang kecil namun dapat membuat jalan dipinggiran bibir gunung dengan infrastruktur yang apik hingga bisa menghantarkan ribuan roda kendaraan tiap waktunya. Saya pun berpikir mungkin inilah salah satu esensi dari QS. Al-Baqoroh: 30-32 dimana Allah menciptakan manusia untuk menjadi seorang wakil Allah berikut dengan skillnya. Dimana manusia dapat menaklukan alam semesta ini dengan keahliannya sampai ke luar angkasa sehingga melahirkan suatu peradaban. Subahanallah Walhamdulillah Walaailaaha illallah Wallahu Akbar.
Perjalanan pun tak ada yang sia-sia meskipun sempat salah jalur...tapi itulah skenario Allah yang unik, hingga saya pun mendapati berbagai pelajaran dan hikmah..betapa banyaknya ayat-ayat kauniyah yang bisa kita baca dan pelajari dari alam jagat raya  ini sebagai bukti adanya kebasaran Allah SWT Sang Maha Pencipta. Dan menikmati tahu Sumedang di sore hari Kamis, 10 November 2011 menghantarkan imaginasi saya kepada pengalaman cerita di atas. Al-hamdulillah ^_^




1 komentar:

  1. Subhanallah... Bugul, top banget kata2 dan sambungan cerita dengan ayat al Qur'annya...
    Sungguh memang kebesaran Allah tiada batas, kita manusia hanya kecil dimata Allah oleh karena itu sangat tidak pantas manusia untuk berperasaan sombong. Dan semua yg kita jalani dan rasakan ini adalah kehendak Allah insya Allah

    Btw bugul tau lagu Doel Sumbang yg judulnya "Sumedang"? Klo mau mengenal sumedang bisa dari lagu itu
    Maaf neh jadi nyanyi sedikit... Heheh
    "Kota leutik camperenik, najan leutik tapi resik, ngaliwat cadas pangeran... Kota sumedang
    Dipapais ku cipeles, tampomas nu matak waas, cimalaka pamandian ngagenyas caina herang"
    Hehehe
    Makanya yuks someday kita ke sumedang deh... Tar I'll showing u, beautiful of grand tofu of city... Hehehe
    Atau bugul mau jadi orang sumedang? Ckckcck
    Terus semangat bugul membuat tulisan-tulisan bermanfaat seperti ini...!!!!
    Spirit bugul!!!!

    BalasHapus