Sabtu, 10 September 2011

Rahasia Kecerdasan Bangsa Yahudi

Sebagai negara yang tidak punya tanah air dan ambisinya yang sangat kuat untuk menguasai dunia, tidak heran jika dimana-mana Yahudi telah menjadi diaspora yang menyebar ke seluruh penjuru dunia.
Ambisi Yahudi tersebut telah tercapai, terbukti dengan posisi mereka di berbagai elemen penting di dunia telah mereka kuasai, mulai dari Amerika Serikat, PBB, Bank dunia, Pers dunia, dan lain sebagainya. Selain itu Yahudi pun dapat melahirkan generasi yang cerdas, terbukti dengan munculnya tokoh-tokoh besar dunia mulai dari ilmuwan, politikus, ahli militer, ekonom, businessman sehingga mereka dapat menguasai perekonomian internasional.
Pertanyaannya, rahasia apa sehingga ambisi mereka dapat tercapai dan dapat melahirkan generasi yang pintar dan cerdas?
Klo boleh saya share-kan seperti yang telah dilansir dalam majalah MPI edisi Juli 2010, menurut penelitian Dr. Stephen Carr Leon (seorang peneliti asal california AS yang mengamati Israel secara langsung selama 3 tahun), bila seorang wanita Yahudi hamil maka wanita hamil tersebut akan segera meningkatkan aktivitas membaca, menyanyi, bermain piano, serta mendengarkan musik klasik.  Selain itu, mereka juga segera membeli buku matematika dan langsung mempelajari matematika secara intensif, bila ada yang tidak dimengerti dan dipahami dengan baik, maka didatangkanlah orang yang lebih kompeten untuk dijadikan guru. Semua itu mereka lakukan dalam rangka mendidik anak semenjak di dalam kandungan.
Setelah anak lahir, sang ibu yang harus menyusui bayinya lebih banyak mengonsumsi kacang, kurma, susu, dan minyak ikan. Siang hari, sang ibu makan roti dengan ikan tanpa kepala serta salad. Daging ikan dianggap bagus untuk otak sedangkan kepala ikan harus dihindari karena mengandung zat kimia yang tidak baik untuk pertumbuhan dan perkembangan otak si anak.
Bila ada daging, mereka tidak akan memakan secara bersama-sama dengan ikan karena dipercaya tidak baik bagi pertumbuhan anak. Selain itu, mereka mendahulukan makan buah-buahan sebelum roti atau nasi. Bila makan nasi terlebih dahulu baru kemudian makan buah akan mengakibatkan rasa kantuk dan malas bekerja.
Tidak hanya itu, di Israel, baik laki-laki maupun perempuan yang namanya merokok adalah hal yang tabu. Menurut ilmuwan di Universitas Israel, penelitian menunjukkan bahwa nikotin dapat merusak sel otak manusia dan akan melekat pada gen. Artinya, keturunan perokok akan membawa generasi yang cacat otak (bodoh). Makanya jangan heran bila anda hendak bertamu ke rumah mereka, dan anda merokok di depan mereka....mereka tidak segan meminta anda untuk keluar dari rumah mereka.
Perkembangan anak-anak Yahudi sangat diperhatikan mulai dari makanan sampai pendidikan. Makanan awal bagi anak-anak Yahudi adalah kacang badam disertai menelan pil minyak ikan (code oil lever). Selain itu mereka sejak kecil dilatih bermain piano dan biola, hal ini sebuah kewajiban karena menurut mereka bermain musik dan mempelajari not dapat meningkatkan IQ. Maka tidak heran anak-anak Yahudi rata-rata dapat memahami setidaknya tiga bahasa yaitu Hebrew, Arab, dan Inggris. Mereka pun berkewajiban untuk mengikuti pelajaran sains dan olah raga. Olah raga yang paling diutamakan adalah memanah, menembak, dan berlari. Menurutnya, memanah dan menembak dapat melatih otak untuk fokus. Disamping itu, menembak merupakan bagian dari persiapan untuk membela negara.
Di kelas, mulai dari kelas satu hingga enam, anak Yahudi dituntut belajar matematika berbasis perniagaan. Masuk ke universitas, bangsa Yahudi diprioritaskan untuk belajar di fakultas ekonomi. Akhir tahun di universitas, mahasiswa diharuskan mengerjakan proyek sekaligus diharuskan mempraktekannya. Mereka sangat agresif, antusias, dan serius dalam belajar ekonomi. Mereka akan dinyatakan lulus jika tim yang terdiri dari 10 orang mahasiswa mendapatkan keuntungan sebanyak $US 1 juta!!!!
Percaya atau tidak...!! itulah kenyataan yang ada sekarang dengan eksistensi mereka di berbagai elemen di dunia. Namun kita ambil positifnya, bahwa kita sebagai umat Islam jangan merasa puas dengan ilmu yang kita miliki saat ini. Jadikan motivasi dalam rangka meningkatkan kualitas diri kita masing-masing untuk membentuk generasi umat Islam berikutnya. Karena jauh dari yang sudah dipaparkan di atas, contoh teladan perencanaan dalam segala aspek kehidupan sudah diwasiatkan oleh teladan No. 1 kita umat manusia di dunia yakni Nabi Muhammad SAW dan wajib kita jalankan.











Tidak ada komentar:

Posting Komentar